Jumat, 12 Desember 2008

Gitar bass



Gitar bass MartinEB18

Gitar bass listrik (biasa disebut Bass listrik atau bass saja) adalah alat musik senar yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar (gitar listrik memiliki enam senar).

tambahan:
bobot dari bass sendiri idealnya lebih berat daripada gitar electric biasa, hal ini dikarenakan senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada/bunyi) sehingga menyebabkan harus memilih kayu yang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi takanan pada "neck" (leher gitar.

selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.

ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan ciello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), electric bass (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta "fretless" bass yang sama dengan electric bass tapi tidak ada fret(kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja fretless bass mirip dengan contra/ciello bass hanya saja berbentuk gitar electric.

[sunting] Senar dan tuning

  • Empat senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-C-G-D" atau "F-C-G-C"
  • Lima senar
Biasanya di-tune "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".
  • Enam senar
Biasanya di-tune "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B", walaupun "E-B-G-D-A-E" juga suka dipakai.

Tuning di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), dimana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).

Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar ataupun enam senar dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dipungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya range nada yang bisa dimainkannya.


cuplikan cerita " the Gold MIner"

Bab 1
Sender

Perkenalkan, namaku Arysa, aku sebentar lagi naik di tingkat 4 sekolah menengah, sebagian besar waktuku di kelas 3 kuhabiskan untuk menyusun cerita ini, 6 bulan pertama mencari bahan di seluruh penjuru kota, dan sisanya untuk mengeditnya. Hasilnya cukup menggembirakan, karyaku begitu diminati teman2 pembaca koran sekolah, bahkan salah satu wakil kepala sekolah secara langsung meminta serial2ku dibukukan.

Tujuan awal diriku menulis cerita ini adalah hanya untuk menyelesaikan tugas Mata Pelajaran Pilihan (sastra ) agar dapat mengambil Mata Pelajaran Pilihan Lanjutan(MPPL) lainnya di tingkat 4 dan 5 nantinya. Namun seiring berjalannya waktu, tujuan utamaku berubah, aku ingin semua kebenaran yang tersembunyi selama kurang lebih 50 tahun belakangan ini diketahui publik.

Akhirnya, dengan mengambil resiko yang sangat besar, aku berhasil mengirim naskah ini ke masa anda sekarang. Aku tidak bermaksud merubah sejarah, aku hanya ingin menyajikan sebuah bentuk cerita untuk sekedar disharingkan. Rasanya cukup sulit, cukup sulit untuk bisa mengirim naskah ini ke awal abad 21. Mungkin aku telah melanggar puluhan aturan yang berlaku di masaku, namun hasratku mengalahkan semua ketakutan itu.Akan tetapi jauh lebih sulit untuk mengedit ulang naskah ini, agar layak dibaca oleh anda, yang perlu beberapa penyesuaian dengan perkembangan jaman serta beberapa nama dan setting tempat pun mau tidak mau harus disamarkan demi kestabilan jalannya periode abad 21. Jadi aku pun ingin meminta maaf jika ada beberapa hal dalam naskah ini yang memiliki beberapa aspek yang kabur. sekali lagi yang ingin aku tekankan adalah kebenaran dari jalan cerita itu sendiri. Bukankah isi cerita lebih penting daripada yang lainnya?


cerita bersambung ini ada di.....

http://yasa23wismu05.blogspot.com

tie a yellow ribbon

Pada tahun 1971, surat kabar New York Post menulis mengenai seorang pria yang hidup di sebuah kota kecil di White Oak, Georgia, USA:

Pria ini menikahi seorang wanita yang cantik dan baik hati, yang sangat mencintainya. Sayangnya, ia tidak pernah menghargai istrinya itu. Ia tidak menjadi seorang suami dan ayah yang baik. Ia sering pulang larut malam dalam keadaan mabuk, lalu memukuli anak dan istrinya. Suatu malam pria ini memutuskan untuk mengadu nasib ke kota besar, New York. Ia mencuri uang tabungan istrinya, lalu dengan bis ia menuju ke utara, ke kota besar, ke kehidupan yang baru. Bersama beberapa orang temannya ia memulai bisnis, dan untuk beberapa saat pria ini menikmati hidupnya. Sex, gambling dan drugs…semua ia nikmati.

Bulan berlalu. Tahun berlalu. Bisnisnya gagal dan ia mulai kekurangan uang. Lalu ia banyak terlibat dalam perbuatan kriminal. Ia menulis cek palsu dan menggunakannya untuk menipu uang orang lain. Akhirnya, pada suatu saat naas, ia tertangkap. Polis menjebloskannya ke dalam penjara dan pengadilan menghukumnya 3 tahun penjara.......................]



liat lebih lengkap di.....

http://yasa23wismu05.blogspot.com/

Selasa, 02 Desember 2008

Final Test

Musim final test neh, mdh2han lu2s smua......mana ampir lebaran lageee...Argggghhhh